​BATAS.ID-Kamis, 6 april 2017 di kota Solo digelar festival tahunan yaitu Solo Indonesia Culinary Festival. Acara yang diadakan di Stadion Manahan ini menjadikan  Kota Solo sebagai ikon kota kuliner. Digelar mulai tanggal 6 April 2017 sampai 9 April 2017 tepat pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 21.30 WIB, SICF 2017 menyajikan macam-macam rangakaian acara. Seperti lomba masak yang diikuti anggota DPRD dan juga demo masak dari chef hotel.
SICF 2017 kali ini menggaet pengusaha kelas menengah ke atas, sekitar 120 pengusaha culiner terlibat dalam acara ini. 
Tidak hanya makanan tradisonal khas Solo saja tapi juga banyak makanan yang disajikan lebih modern di SICF 2017 ini. 
Makanan Khas Solo yang paling diminati tentu saja Sate Kere ataupun Tengkleng Kambing. Kedua makanan ini pun menjadi makanan yang secara gratis dibagikan untuk masyarakat. Kue Putu dan Gempol Pleret pun juga dibagikan secara gratis pada hari dan jam yang sudah ditentukan.
“Kebetulan saya lagi pulang ke Solo sekalian liburan. Dan ada acara ini mengingatkan saya sama makanan kota sendiri. Jarang bisa pulang apalagi nyicipin kuliner khas Kota Solo.” Kata Bapak Surya 53 tahun asal Jakarta.
Selain makanan khas tradisonal ada pula makanan fushion atau makanan yang sudah di modifikasi, seperti molen crispy dengan isian yang beragam. Ada pula susu khas kota Boyolali dan juga es gabus yang sudah jarang ditemukan.
“Ini nyobain yang makanan fushion namanya Maling Sego, ayam crispy saos lemon. Enak juga.” Kata Esty salah satu pengunjung asal Solo.
Solo Indonesia Culinary Festival ini selain bertujuan menarik wisatawan dari luar kota juga untuk mengenalkan berbagai macam kuliner yang tersedia. Dan harapannya bisa menjadikan kuliner kota Solo mendunia.

Dina-BATAS.ID