
BATAS.ID~BATAM–Era yang semakin maju ini penggunaan pendingin ruangan semakin meningkat, pendinginan masih menggunakan emisi gas yang berdampak kerusakan lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global (global warming).
Ketua KLHK Provinsi Kepulauan Riau diwakili Ir.Dr. Yuliman Gamal mengatakan diperlukan teknologi yang hemat energi dan ramah lingkungan untuk menekan kerusakan ozon dan pemanasan global.
Menurut Ketua Unum Apitu Indonesi, Wirnando, diharapkan dengan adanya acara ini para praktisi dan ahli pendingin Indonesia turut andil peduli terhadap lingkungan.
“Melalu acara ini para praktisi pendingin mengerti dan turut andil dan peduli lingkungan” katanya di sela acara Jumat (14/4/17).
Acara ini dihadari oleh 20 Dewan Pimpinan Daerah dari DPD Aceh hingga DPD Papua. Motivasi peserta datang mewakili daerah masing masing salah satunya yaitu untuk menambah wawasan dan pemerataan skill khususnya dibidang yang pendingin dan tata udara dan juga berpengaruh terhadap kemajuan daerahnya masing masing.
Dampak positif yang dirasakan oleh peserta yang telah mengikuti program APITU setiap tahunnya ini yaitu menambah jaringan pertemanan diseluruh Indonesia, adanya pemerataan lapangan pekerjaan yang didapatkan dari seluruh wilayah, meningkatnya potensi dan kemampuan para praktisi pendingin Indonesia.
“Selain menambah ilmu acara ini juga memberikan manfaat positif lain yaitu tambah teman,tambah jaringan dan yang jelas meningkatkan potensi dan kemampuan anggota Apitu” tutur peserta asal Jakarta yang enggan di sebut namanya.
Panitia berharap teknisi dapat bersinergi dengan pemerintah dan praktisi pendingin di Indonesia.
“Semoga para teknisi dapat bersinergi dengan Apitu dan Pemerintah” harap salah satu panitia.
NRP, Nuviyanti-batas.id