batas.id~TANGERANG-Rabu 15 Februari 2017 dilaksanakan Pilgub berbagai wilayah di Indonesia.
Tidak kalah seru dengan atmosfer yang terjadi di DKI Jakarta, beberapa wilayah serentak mengadakan pesta demokrasi dengan memilih Gubernur periode 2017 – 2022.
Banten salah satunya, Provinsi yang selama satu setengah tahun dipimpin oleh gubernur definitif Rano Karno yang menggantikan posisi Gubernur tersandera kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak Ratu Atur Chosiyah juga menggelar pemilihan Gubernur.
Berbeda dengan DKI Jakarta yang memiliki tiga pasangan calon gubernur, Banten hanya memiliki dua paslon.

Tujuh partai politik (parpol) yaitu, Demokrat, Golkar, Hanura, PKS, PAN, PKB dan Gerindra mengusung Pasangan calon gubernur Banten Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy , sedangkan Partai PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai NasDem mengusung cagub Rano Karno dan Embay Mulya Syarif yang menjadi cagub bertahan.
Pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy akhirnya dinyatakan menang di TPS 10 desa Bitung Jaya Cikupa Tangerang setelah diadakan penghitungan suara pada pukul 14.00 WIB.
Wahidin Halim-Andika Hazrumy mengungguli pasangan Rano Karno dan Embay Mulya Syarif dengan selisih 172 suara dari jumlah total suara pada TPS 10 Desa, Bitung Jaya, Cikupa, Tangerang berjumlah 335 suara.
250 suara diperoleh pasangan Wahid–Andika, 78 Suara diperoleh pasangan Rano–Embay, dan 7 suara dinyatakan tidak sah.
Kemenangan Pasangan Wahid–Andik A juga terjadi pada TPS 26 Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Dari total 349 suara, Pasangan Wahid–Andika mendapatkan 227 suara, sedangkan pasangan Rano–Embay hanya mendapatkan 117 suara, dan 5 suara dinyatakan rusak atau tidak sah.

Golput juga masih menjadi trend dari beberapa penduduk yang tidak menyalurkan suara. Berdasarkan data pada TPS 26 desa Saga Balaraja, Daftar Pemilih Tetap (DPT) sejumlah 649 pemilih, tetapi yang datang untuk menyalurkan suaranya hanya 349 orang saja.
Untuk keseluruhan total suara di provinsi Banten masih menunggu hasil resmi dari KPU. (Esw)