Emtek Tutup BBM, BlackBerry Keluarkan BBMe

BBMe, pengganti BBM, dibanderol US$2,49 per enam bulan. Maukah pengguna berlangganan?

Jakarta dan Ontario, TechnoBusiness ID ● PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (IDX: EMTK), konglomerasi bisnis yang berbasis di Indonesia, Rabu (18/4) mengumumkan akan menutup layanan BlackBerry Messenger (BBM) yang dikelolanya mulai 31 Mei mendatang.

Tidak sungkan-sungkan, Emtek menyatakan BBM tidak bisa berkembang dan bersaing dengan layanan pesan instan (instant messenger) lainnya, terutama WhatsApp Messenger milik WhatsApp Inc.

Baca Juga: Indonetwork.co.id dan TechnoBusiness Media Jalin Kerja Sama

“Tak dapat dimungkiri, industri teknologi begitu dinamis. Walau kami telah mengerahkan berbagai upaya, banyak pengguna memilih beranjak ke platform lain, sementara pengguna baru sulit untuk didapat,” tulis mereka dalam blog BBM.com.

Layanan yang lahir pada Agustus 2005 sempat mencapai puncak kejayaan hingga memiliki 100 jutaan pengguna. Namun, saat pengguna WhatsApp semakin banyak, jumlah pengguna BBM justru semakin menurun.

Indonesia merupakan negara dengan pengguna BBM terbanyak—dan terakhir—yang menjadi alasan Emtek mengambil lisensi setelah jumlah pengguna di dunia semakin habis.

Lewat anak perusahaannya, Creative Media Works, Emtek mulai mengembangkan BBM di Tanah Air pada Juni 2016. Emtek berupaya mengolaborasikan dengan bisnis-bisnisnya yang lain.

Baca Juga: Jurus Maut BlackBerry

Tapi, upaya Emtek tidak terlalu berefek pada peningkatan jumlah pengguna BBM. Alhasil, Emtek menyerah dan BBM pun ditutup per 31 Mei mendatang.

Petinggi BlackBerry Limited (NYSE: BB, TSX: BB), vendor BBM yang berbasis di Ontario, Kanada, Mark Wilson yang menjabat sebagai chief marketing officer, pun angkat bicara. Ia amat menyayangkan keputusan Emtek.

“Meskipun kami menghormati keputusan Emtek, kami sangat menyayangkan karena platform tidak berjalan dan berkembang seperti yang kami harapkan,” ujar Wilson.

Setelah melalui banyak pertimbangan, lanjut Wilson, BlacBerry memutuskan bahwa pengguna setia BBM harus tetap memiliki platform pengiriman pesan yang aman dan dapat dipercaya.

Baca Juga: Kalah Bersaing, BlackBerry Messenger Ditutup Mulai 31 Mei

BlackBerry lantas mengeluarkan layanan baru, yaitu BBM Enterpise (BBMe). BBMe merupakan platform pengiriman pesan pribadi berupa percakapan suara, video, dan lain sebagainya yang terenkripsi secara end-to-end .

BBMe sudah dapat diunduh di Play Store dan App Store sejak dua hari lalu. Namun, layanan itu hanya gratis 12 bulan pertama dan pengguna diwajibkan membayar US$2,49 untuk setiap enam bulan berikutnya.

Menanggapi strategi BlackBerry itu, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar berpendapat bahwa menjaga pelanggan seperti yang dilakukan BlackBerry dengan memberi layanan alternatif menjadi suatu keharusan.

Baca Juga: Demi Kembangkan BlackBerry Spark, BlackBerry Akuisisi Cylance

“Sayangnya, BBMe yang menjadi alternatif penutupan BBM berbayar. Semua konsumen memang menyadari pentingnya keamanan layanan pesan instan, tapi persoalannya mayoritas pengguna tidak bersedia jika harus mengeluarkan biaya,” kata Jeffrey.

BBM yang gratis saja, lanjut Jeffrey, tumbang karena tidak berkembang jumlah penggunanya. “Bagaimana dengan yang berbayar?” tanyanya. “Tetap ada pasarnya, tapi itu sangat kecil.”

Selain itu, BBMe yang berbayar akan melawan WhatsApp yang gratis. Memang keamanan WhatsApp diragukan, tapi karena gratis maka jumlah penggunanya terus bertambah. “Pada prinsipnya, konsumen itu selalu berpikir kalau ada yang gratis kenapa harus bayar?” ungkap Jeffrey.●

—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto: BlackBerry

 

Artikel Asli