Fidget spinner. © Jennie Book /Shutterstock

BATAS.ID~Jakarta-Fidget spinner atau sebuah mainan yang dimainkan dengan di putar mengunakan jari, yang sedang populer dan banyak disukai oleh anak anak, namun taukah anda bahwa mainan ini juga ada bahayanya di samping manfaat dari permainan ini, berikut ulasa mengenai Fidget spinner yang kami himpun dari beritagar.id :

Apakah Anda pernah melihat seseorang yang sedang duduk, atau berdiri, dan jari-jarinya tampak sedang memutar-mutar sesuatu yang berbentuk seperti roda?

Kemungkinan besar Anda sedang melihat seseorang yang sedang fidgeting atau sedang bermain fidget spinner.

Fidget spinner merupakan permainan yang sedang populer saat ini. Bahkan Forbes pernah menuliskan fidget spinner adalah permainan yang harus dimiliki setiap kantor pada tahun 2017, karena permainan ini dianggap salah satu cara untuk melepaskan stress atau meningkatkan fokus bagi mereka yang hiperaktif atau memiliki kebiasaan fidgeting.

Fidgeting adalah perbuatan yang tanpa sadar dilakukan ketika kita diliputi rasa bosan atau gelisah, atau kombinasi keduanya. Misalnya memutar-mutar pensil, menggoyang-goyangkan kaki, menggerak-gerakan jari, mencoret-coret kertas, memainkan rambut dan sebagainya.

Bagi Anda yang belum pernah melihat atau mendengar permainan tersebut, fidget spinner merupakan permainan berbentuk lempengan atau cakram sebesar genggaman tangan dengan dua atau tiga cabang yang unik.

Mainan ini terbuat dari salah satu bahan seperti tembaga, plastik, titanium, aluminum, stainless steel, kuningan dan lainnya. Pada bagian tengah terdapat bantalan atau poros berbentuk roda yang digunakan untuk memutar permainan ini dengan menggunakan jari.

Cara memainkannya cukup mudah, yaitu dengan memegang bantalan di bagian tengah lempengan tersebut dengan telunjuk dan ibu jari, lalu putar dengan menggunakan jari tengah. Saat berputar inilah timbul sensasi motorik yang menyenangkan. Lalu dalam perkembangannya terdapat tantangan-tantangan lain seperti melontarkan ke atas, memutar, serta saling melempar.

Para penjual, dan kemudian para pelaku permainan tersebut, mengklaim bahwa permainan ini dapat menurunkan tingkat stres dan kebosanan di kantor, dapat membantu anak-anak sekolah memfokuskan diri pada pelajaran, memperlancar aliran darah, bahkan dapat digunakan untuk terapi bagi anak dengan kebutuhan khusus, terutama ADHD.

Namun benarkah permainan ini bermanfaat untuk meredakan stres, mengusir rasa bosan, atau bahkan membantu menenangkan anak berkebutuhan khusus, seperti yang beredar selama ini?

Sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut, dan Mark Rapport seorang psikolog dari University of Central Florida, menolak klaim tersebut. Klaim tersebut berlebihan, katanya seperti dikutip dari Live Science. Dan mainan ini dianggap tidak lebih dari sebuah mainan murahan.

“Penggunaan perangkat yang bisa diputar seperti itu lebih mengarah sebagai gangguan daripada manfaatnya bagi seseorang dengan ADHD,” kata Mark, yang juga melakukan penelitian tentang manfaat gerakan bagi penderita ADHD.

Profesor Scott Kollins, pakar psikologi klinis dari Duke University juga menambahkan, seperti yang dikutip dari Independent, bahwa ada begitu banyak permainan sejenis dan produk-produk yang dipasarkan bagi mereka yang mengidap ADHD. Namun pada dasarnya tidak ada bukti ilmiah manfaat benda-benda tersebut sebagai alat bantu terapi.

Bisa berbahaya untuk anak-anak

Kendati permainan ini semakin banyak peminatnya, dari anak-anak hingga orang dewasa. Belakangan, para guru di Amerika Serikat justru mengeluhkan perilaku para murid yang terobsesi dengan fidget spinner karena dianggap merusak konsentrasi anak-lainnya di kelas. Beberapa sekolah malah sudah melarang penggunaan alat permainan ini.

“Berdasarkan apa yang saya amati, permainan ini menjadi sangat terkenal dan diminati,” kata Julie Schweitzer direktur Attention, Impulsivity and Regulation program di UC Davis MIND Institute.

“Sehingga mengambil alih perhatian di kelas, dan menjadi sebuah gangguan serius. Logikanya, jika Anda memberikan mainan pada seorang anak atau menyuruh mereka mengerjakan soal-soal latihan, apa yang akan mereka pilih?”

Baru-baru ini penggunaan fidget spinner di kalangan anak-anak mendapat sorotan. Penyebabnya adalah salah satu elemen dalam permainan tersebut tertelan dan macet di saluran pernapasan Britton Joniec, seorang anak berusia 10 tahun di Houston, Amerika Serikat. Hal ini membuatnya tercekik dan mengalami kesulitan bernapas.

Sang ibu, Kelly Rose Joniec menjelaskan bahwa Britton akhirnya berhasil diselamatkan melalui tindakan operasi dengan metode endoskopi. Mereka sempat merasa sangat ketakutan karena merasa tidak mengetahui komposisi dan struktur benda tersebut, juga risiko pembiusan.

Sayangnya usaha untuk menghubungi beberapa produsen fidget spinner untuk meminta tanggapan terhadap kejadian ini tidak membuahkan hasil. Namun, dalam situs penjual mainan online, Learning Express Toys, tercantum peringatan.

Permainan ini mengandung elemen-elemen kecil dan tidak diperuntukkan untuk anak berusia di bawah tiga tahun. Tapi direkomendasikan untuk anak berusia di atas 12 tahun.

Berdasarkan informasi dari American Academy of Pediatrics, tersedak merupakan penyebab utama kecelakan dan kematian di kalangan anak-anak, terutama yang berusia di bawah tiga tahun. Makanan, koin dan mainan merupakan benda-benda yang berpotensi tertelan dan menyebabkan tercekik sehingga mengakibatkan kematian.

Juru bicara US Consumer Product Safety Commision, Patty Davis seperti yang dikutip dari CNN mengatakan, bahwa jika sesuatu benda dapat melewati karton tisu gulung, maka benda itu tidak untuk anak-anak kecil. Jadi jangan berikan pada mereka, dan pastikan Anda mengikuti instruksi yang diberikan produsen.

 

NRP- BATAS.ID- BERITAGAR.ID