• Jumlah kejahatan siber (cybercrime) telah mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
  • Dalam 90 hari terakhir, terjadi 144 juta serangan secara global.

 

BATASTECHNo~ Penetrasi  internet yang semakin meluas bukan berarti tidak ada efek negatifnya. Dalam 90 hari terakhir, telah terjadi 144 juta tindak kejahatan siber (cybercrime) di seluruh dunia. Jumlah serangan itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah selama ini.

 

Tidak ada wilayah yang terbebas dari serangan siber. Di Asia Pasifik, menurutTreatMetrix, perusahaan intelijen pasaronline berbasis di San Jose, California, Amerika Serikat, kejahatan siber secara tahunan meningkat 45%. Modelnya pun berubah-ubah menyesuaikan tren bisnis digital, termasuk menyasar aplikasiridesharing dan media streaming.

Yang terjadi secara global lebih dahsyat lagi. Seperti yang terungkap dalamThreatMetrix Q2 Cybercrime, serangan siber global telah meningkat hampir 100% sejak 2015. Penipuan menggunakan akun baru (new account origination fraud) selama triwulan terakhir naik 30%. Akun baru itu biasanya dipakai untuk mengajukan pinjaman ke perusahaan perbankan atau belanja di e-commerce.

 

 

“Gerombolan penjahat yang sangat teratur telah membidik beberapa industri terobosan [disruptive] dan sangat berorientasi pada perangkat seluler [mobile-heavy] seperti media streamingdan ridesharing,” ungkap Vanita Pandey, Vice President Product Marketing & Strategy ThreatMetrix, di Hong Kong, Jumat (18/8).

Lewat aplikasi ridesharing, misalnya, para penipu bisa melakukan kejahatan menggunakan kartu kredit curian. Atau, kata Pandey, menggunakan akun pengemudi palsu dan menerima order dari akun konsumen hasil curian. Berbahaya, bukan?

BATAS.ID-TechnoBusiness |Foto-Foto: Istimewa