Batas.id~Tangerang. Peserta aksi bela islam jilid III yang akan digelar pada jum’at  (02/12/2016) di Tugu monumen nasional Jakarta Pusat datang dari berbagai penjuru kota se Indonesia.

Kamis malam, jelang aksi bela islam jilid III, rombongan peserta aksi dari Tangerang Banten mengadakan titik kumpul dan berencana bermalam di masjid Besar  Al Adzom Tangerang sebelum  melanjutkan perjalanan  bersama menuju Monas pada Jum’at pagi.

alazomluarmlm_edit0
Masjid Al Adzom Tangerang / foto Edy sw batas.id

“Semua peserta dari Tangerang raya  baik dari kabupaten, kota, dan Tangerang selatan dan wilayah lain se Banten akan menginap di Al Adzom, dan setelah ba’da subuh semua peserta akan bersama melanjutkan perjalanan menuju titik utama aksi di Monas”. Demikian diungkapkan Santo (32) peserta bela islam jilid III yang berasal dari Solear Cisoka Tangerang dan merupakan salah satu anggota Front Pembela Islam wilayah solear yang ditemui jurnalis batas.id ketika sedang menunggu rombongan aksi diwilayah Cikupa Tangerang (23.00 WIB). Menurutnya lagi, peserta aksi yang akan berkumpul di Al Adzom datang dari berbagai elemen umat islam seperti Forum Umat Islam Banten (FUIB), Front  Pembela Umat Islam (FPI) dan umat islam lainnya yang diperkirakan jumlah peserta mencapai 6000 orang.

    Seperti diketahui bersama bahwa pada jum’at (02/12) akan digelar aksi bela islam jilid III yang akan dilaksanakan ditugu monumen nasional Jakarta pusat dengan mengadakan ibadah dan dzikir bersama untuk keselamatan bangsa.

Pada awalnya, aksi bela islam Jilid III akan dilaksanakan dengan menggelar sajadah dan sholat jum’at dijalan Thamrin, dijalan Jendral Sudirman dan Bundaran HI. Akan tetapi Kapolri Irjen Tito Karnavian dengan tegas tidak mengizinkan aksi tersebut karena akan mengganggu kepentingan umum.

Setelah diadakan pertemuan antara ketua GNPF-MUI Habib Rizieq,  Tokoh agama dan ketua MUI Ma’ruf Amin serta Kapolri Irjen Tito Karnavian pada senin (28/11/2016) tercapai beberapa kesepakatan bahwa aksi bela islam jilid III akan tetap digelar pada 2 Desember 2016 dengan melakukan Dzikir bersama untuk keselamatan bangsa serta tauziah dari para Umaro dan ulama di lapangan Monas dan sekitarnya dari jam 08.00 pagi hingga Sholat Jum’at.

Salah satu kesepakatan yang tercapai terdapat satu point penting yaitu bahwa GNPF-MUI menyatakan jika ada aksi diluar kesepakatan baik teknis maupun waktunya maka itu bukan bagian dari aksi bela islam jilid III dan GNPF-MUI tidak bertanggung jawab serta menjadi hak kewajiban polisi untuk mengambil Tindakan.

(Batas.id / Edy.sw)