Sungguh ironis:
A. Orang yang paling membutuhkan tabungan adalah orang yang paling susah untuk menabung
B. Orang yang paling tidak membutuhkan tabungan justru orang yang paling mudah menabung.
Itulah paradoks yang terjadi di masyarakat. Aneh tapi nyata. Paradoks tersebut akan melahirkan lingkaran setan. Sebuah lingkaran ketidak berdayaan untuk tidak bisa menabung.
“Membutuhkan tabungan tapi tidak bisa menabung”. Itu dialami orang miskin. Atau sebaliknya:
“Tidak membutuhkan tabungan tapi mudah sekali untuk menabung”. Itu dialami oleh orang kaya.
Baik orang miskin maupun orang kaya terjerat dalam lingkaran setan. Apa yang menyebabkan terbentuknya lingkaran setan? Pola pikir (mindset) yang salah adalah sumbernya.
Mindset kita harus segera direformasi. Harus dihancurkan lalu dibangun ulang.
Mindset salah tentang menabung yang harus segera direformasi:
1. Hidup sesuai dengan kemampuan
2. Menabung dari sisa pendapatan
3. Menabung nanti pas dibutuhkan
Yuk kita kupas, apanya yang salah?
1. Hidup sesuai dengan kemampuan
Sekilas tidak ada yang salah jika kita hidup sesuai dengan kemampuan. Artinya kebutuhan dan gaya hidup kita harus disesuaikan dengan besarnya pendapatan. Baru setelah menggunakan lup atau kaca pembesar (baca: cara pandang yang holistik/menyeluruh),
kesalahan yang tidak terlihat itu mulai kentara. Inilah kesalahannya: “Jika Anda hidup sesuai dengan kemampuan, berarti tidak ada sisa pendapatan” Betul tidak? Jika tidak
mempunyai sisa pendapatan, bagaimana Anda bisa menabung? Apa yang bisa Anda tabung?.
Lalu harus bagaimana? Hiduplah di bawah kemampuan finansial Anda. Jaga agar biaya hidup baik kebutuhan maupan gaya hidup di bawah tingkat pendapatan Anda sehingga
tercipta sisa pendapatan yang bisa Anda tabung.
2. Menabung dari sisa pendapatan
Menabung dari sisa pendapatan adalah kekeliruan. Sebab jika menunggu ada sisa pendapatan baru ditabung sampai lebaran kuda pun tidak akan pernah ada sisa. Mengapa bisa demikian? Pertama, jika Anda memiliki sisa pendapatan, dorongan untuk membelanjakannya segera muncul dengan adanya banyak penawaran menarik seperti disc up 70%, buy 1 get free
1 yang banyak Anda jumpai di mall atau pun toko. Alhasil, sisa pendapatan itu Anda belanjakan juga karena Anda berpikir: “kesempatan ini jangan disia-siakan, belum tentu
besok masih ada”. Kedua, jika terjadi kenaikan pendapatan, dorongan untuk menaikkan gaya hidup mulai muncul seperti ingin berganti handphone yang lebih bagus, berganti kendaraan
yang lebih mahal, pindah rumah yang lebih besar. Alhasil, kembali tidak tersisa pendapatan,meski telah naik. Jadi, jika menabung dilakukan dari sisa pendapatan, sampai kapan pun
menabung adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Lalu apa solusinya? Lanjutkan membaca,akan segera saya berikan jawabannya.
3. Menabung nanti pas dibutuhkan
Kapan waktu terbaik untuk menabung? Nanti jika telah membutuhkannya. Salah! Jika Anda baru menabung saat telah membutuhkannya, maka Anda tidak mempunyai uang yang dibutuhkan tersebut. Sebaliknya, saat Anda menabung sekarang, saat belum
membutuhkannya, maka saat membutuhkan, uang itu sudah tersedia untuk Anda gunakan.
Menunda untuk menabung sampai Anda membutuhkan adalah kesalahan fatal yang akan membahayakan kesehatan keuangan Anda. Ingat itu!
Bagaimana membetulkan mindset yang keliru tentang menabung? Berpikirlah sejenak sambil menungu tulisan saya berikutnya!
Salam Powerful,
Edi Susanto