Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, bakal calon Gubernur Jawa Barat, Agung Suryamal, menyatakan ingin menghadirkan sebuah terobosan untuk mencegah anak- anak di Jawa Barat menjadi korban bully atau kekerasan. Gagasan ini akan diwujudkan Agung melalui sebuah platform digital yang berfungsi untuk mengawasi anak- anak saat tidak berada di rumah, atau diluar pengawasan orangtua.

“Kami ada gagasan untuk mendevelop sebuah platform khusus untuk melindungi anak- anak ketika tidak sedang berada dalam pengawasan orangtua. Platform yang ingin kita bangun ini akan dilengkapi dengan fitur- fitur untuk mendeteksi keberadaan anak dan untuk mengetahui apakah anak dalam keadaan aman atau tidak,” kata Agung di Bandung.

Platform seperti ini, kata Agung sudah banyak dikembangkan di negara- negara maju dalam bentuk smartwatch dan terbukti efektif dalam  mengurangi angka kekerasan pada anak.  Teknologi yang sama juga akan diterapkan Agung, sehingga orangtua tidak cemas akan keselamatan sang anak.

“Ketika berada dalam keadaan bahaya atau darurat  anak bisa mengirimkan pesan SOS ke orangtua melalui smartwatch yang mereka kenakan. Secara otomatis, orangtua akan menerima notifikasi bahwa anak berada dalam bahaya berikut lokasi anak berada,” jelas pria yang tengah menjabat sebagai Ketua Umum KADIN Jawa Barat tersebut. 

Anak yang dibully, sambung Agung cenderung dibawa ke tempat- tempat sepi yang jauh dari keramaian sehingga tidak terlihat publik. Smartwatch ini bisa menjadi alat yang efektif agar anak yang menjadi korban bully segera diketahui keberadaannya dan segera mendapat bantuan.  

“Insya Allah ini bisa menjadi terobosan terbaru untuk melindungi anak- anak kita dari kekerasan yang dilakukan teman sebaya atau orang dewasa. Disamping itu peran orangtua dalam mendidik anak juga sangat dibutuhkan,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Agung mengimbau kepada para orangtua untuk menjaga komunikasi yang baik dengan anak.  Menyediakan waktu luang untuk mendengar cerita- cerita anak dikatakannya  dapat berguna untuk menggali informasi mengenai potensi timbulnya suatu masalah selain itu dapat membantu anak dalam menghadapi masalah yang tengah dihadapi.

“Bagaimanapun, bullying masih dapat dicegah melalui komunikasi yang baik dengan anak. Dalam konteks lingkungan di sekolah, orangtua dan guru harus bekerjasama untuk mengawasi perilaku anak agar tercipta sebuah lingkungan positif,” pungkasnya.

|Foto Ilustrasi oleh Google