“Naik kuda sama bang Malih,beli duku gak bisa milih ; nunggu lama jadi kecewa karna tetap gak bisa milih”

batas.id~JAKARTA-Pilkada DKI hari ini serentak dilaksanakan disetiap wilayah yang terdaftar di pemerintahan DKI Jakarta.

Seperti yang kita ketahui, Pilkada DKI telah lama dipersiapkan bukan hanya hitungan hari. Namun nyatanya masih banyak sekali hal-hal yang bisa dikatakan kelalaian pihak-pihak penyelenggara. Salah satu kasus contohnya didaerah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Di TPS 019 Kelurahan Kamal Jakarta Barat, dalam 1 keluarga ada 2 orang yang tidak mendapat hak pilih dan tidak terdaftar di TPS setempat. Alasan panitia adalah karena Nyonya xx (tidak mau disebut namanya) dan keponakannya tersebut, KTP-nya masih KTP lama dan belum E-KTP. Padahal KTP-nya masih aktif dan belum habis masa berlakunya. Panitia malah menyarankan warga yang belum terdaftar namanya mencari data/namanya di TPS lain.

Siang ini warga TPS 50 Kelurahan Ciracas Pasar Rebo Jakarta Timur dibuat kecewa dan geram hingga beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak sempat melampiaskan kekesalannya dengan marah-marah pada petugas KPU setempat. Mereka kecewa karena mereka tercatat sebagai warga setempat dan memiliki KTP yang masih aktif namun tidak dapat melaksanakan pencoblosan karena nama mereka tidak terdaftar sebagai pemilih.

“30 tahun lebih tinggal disini baru pertama kali ini gak dapet hak suara buat milih. Keluarga gue tinggal dari 1979,” kata seorang warga yang 1 keluarganya tidak mendapat kartu pemilih dan namanya tidak terdaftar.

Tak hanya disitu kekesalan mereka, karena petugas TPS tidak memberikan solusi malah menyuruh warga yang tidak terdaftar meminta surat suara ke kantor kelurahan setempat dengan alasan surat suara habis. Wargapun sangat kecewa karena sudah lama menunggu tapi tetap tidak bisa memilih karena panitia tidak memberikan option lain selain melapor ke kelurahan setempat sedangkan waktu pemungutan suara dibatasi hanya hingga pukul 13.00

Wargapun pulang dengan penuh rasa kecewa dan gumaman. “Mau nyoblos (menggunakan hak pilih) malah disuruh ke kelurahan. Udah kaya mau minta bantuan beras aja!” (dijeh)