Batas.id~Madiun–23 Oktober 2016 Gelar Seni silat mewarnai Car free day (CFD) madiun, suatu apresiasi yang luar biasa tentunya karena kalau dahulu berita yang di dengar tentang silat di madiun kalau tidak gesekan pasti bentrokan.berbeda pada hari ini ada ratusan pelaku silat yang berbeda organisasi hadir di Car free day ini.
Berawal dari komunitas sosial media facebook yang bernama pasukan perdamaian IPSI yang beberapa tahun lalu di buktikan di dunia nyata dan di akta notariskan berbadan Hukum sedikit merubah nama yaitu Pasukan Perdamaian Pencak Silat Indonesia(PPPSI) Dengan adanya PPPSI ini gesekan dan bentrokan mulai hilang, terlihat acara suran PSHT dan Suran Agung PSHTMW berjalan lancar tanpa ada bentrokan.

Para pendekar silat kini telah menyadari betapa pentingnya kebersamaan yang sama-sama ada di bumi madiun kususnya dan tanah air Indonseia tentunya.
PPPSI salah satu komintas yang mempunyai visi melestarikan budaya Indonesia yaitu pencak silat, dimana pencak silat itu mengandung nilai filosofi dan spiritual yang tinggi, karena dengan pencak silat tujuanya membentuk karakter berbudi luhur, memasyarakatkan olahraga dan mengolah raga kan masyarakat.
Di sela-sela kegiatan Tim Batas.id menemui salah satu legendaris promotor yang mensukseskan terbentuknya PPPSI yaitu Aziz Rifai, beliau yang keseharianya bekerja di menjadi TKI di taiwan ini sengaja pulang ke Madiun pada bulan syuro ini, demi melihat jalanya PPPSI dan akan menghadiri Musyawarah Besar (MUBES) yang akan di gelar hari Sabtu-minggu pekan depan. Beliau menceritakan kesedihanya sebelum terlahir PPPSI ini sering sekali terjadi bentrokan bahkan tumpah darah gara-gara berbeda atribut, beliau sendiri pun pernah mengalaminya dahulu.
Dengan lahirnya PPPSI ini beliau berharap setiap ada konflik individu jangan sampai membawa nama organisasi, meski di dalam organisasi diajarkan kebersamaan. “Semoga kebersamaan yang lahir kelak adalah kebersamaan yang erat dalam berbuat kebaikan” tegas Bung Aziz Rifai. Siswandi-batas.id