• Jumlah pasokan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi tidak secepat pertumbuhan industrinya.
  • CTI Group menjadikan itu sebagai sebuah peluang.

 

BATASTECHNO~ Melesatnya pertumbuhan industri teknologi informasi (TI) tidak diikuti dengan kesiapan jumlah sumber daya manusia (SDM)-nya. Berdasarkan riset Manpower Group pada 2016, industri TI menempati posisi teratas, naik tujuh peringkat daripada 2015, yang menghadapi kelangkaan SDM.

Itu sebabnya, CTI Group, kelompok bisnis yang menyediakan solusi infrastruktur TI, membentuk dua anak perusahaan, yakni PT Inovasi Informatika Indonesia (i-3) yang bergerak di bidang edukasi dan PT Defender Nusa Semesta (Defenxor) sebagai penyedia managed security services.

Menurut Presiden Direktur CTI Group Harry Surjanto, inovasi digital memang memberikan peluang baru bagi banyak perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan. Namun, inovasi itu tidak bisa terlaksana tanpa talenta yang terampil.

 

 

Karena itu, kata Harry, perusahaan bukan sekadar mencari lulusan TI, melainkan juga talenta memiliki keterampilan yang lebih spesifik. Keahlian itu, misalnya, spesialis di data mining, analis dan cyber security.

“Dampaknya cukup signifikan, di antaranya potensi kehilangan pendapatan, pengembangan produk yang lamban, perluasan pasar yang lambat, atau bahkan kelelahan dan ketegangan karyawan,” katanya.

Solusinya, perusahaan dapat meningkatkan keahlian SDM TI-nya di i-3, pusat pelatihan yang resmi untuk solusi Oracle, EC-Council, EMC, RedHat, Vmware, Comptia, dan Pearson.

Sedangkan untuk urusan jasa managed service provider, yang menurut perusahaan riset Frost & Sullivan pada 2020 akan ada sekitar 1,5 juta lowongan pekerjaan di bidang cyber security, bisa menggunakan Defenxor.

BATAS.ID-TechnoBusiness ID | Foto-Foto: CTI Group